JAKARTA - Memasuki akhir tahun 2025, masyarakat Indonesia diimbau waspada terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 31 Desember 2025, yang memperingatkan dampak bagi aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah rawan bencana.
Fenomena atmosfer yang masih aktif, termasuk siklon tropis dan sistem sirkulasi lokal, menjadi pemicu meningkatnya potensi hujan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan transportasi darat, laut, dan udara, serta ancaman banjir dan tanah longsor menjelang pergantian tahun.
Dampak Siklon Tropis Hayley dan Bibit 90S
BMKG mencatat keberadaan Siklon Tropis Hayley di Samudra Hindia bagian selatan Nusa Tenggara Timur. Meskipun diperkirakan melemah dalam 24–48 jam ke depan, siklon ini tetap memengaruhi pola angin dan pembentukan awan hujan di wilayah selatan Indonesia.
Selain itu, Bibit Siklon Tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Lampung meningkatkan kecepatan angin sekaligus membentuk daerah konvergensi. Fenomena ini memicu hujan lebat di wilayah Bengkulu hingga Lampung, sekaligus mempengaruhi dinamika cuaca di sekitarnya.
Sirkulasi Siklonik di Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat, BMKG mendeteksi sirkulasi siklonik yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Daerah konvergensi yang membentang dari Laut Cina Selatan hingga wilayah Kalimantan memicu hujan dengan intensitas tinggi, berpotensi disertai kilat dan angin kencang.
Masyarakat yang tinggal di dataran rendah maupun lereng perbukitan diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir, tanah longsor, dan genangan. Peringatan dini ini penting menjelang aktivitas malam pergantian tahun.
Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Berdasarkan analisis BMKG, sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat. Provinsi tersebut antara lain Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Potensi hujan tinggi dapat menimbulkan dampak lanjutan seperti banjir bandang, tanah longsor, dan genangan di perkotaan. Warga disarankan untuk menyiapkan langkah antisipatif, seperti menjaga keamanan rumah dan memantau saluran air.
Prakiraan Cuaca di Kota-Kota Besar
BMKG merinci kondisi cuaca di berbagai kota besar. Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Pekanbaru, Bandar Lampung, Serang, Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Kota Jakarta, Yogyakarta, dan Tanjung Selor diperkirakan turun hujan dengan intensitas sedang.
Hujan ringan diprediksi turun di sebagian besar Sumatera, termasuk Bandung, Semarang, dan Surabaya, serta Samarinda di Kalimantan Timur. Sementara itu, Tanjung Pinang diperkirakan berawan tebal.
Cuaca di Wilayah Indonesia Timur
Kondisi cuaca di Indonesia bagian timur relatif lebih stabil, meski hujan tetap berpotensi terjadi. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan mengguyur Makassar dan Merauke. Hujan ringan berpotensi terjadi di Kupang, sebagian Sulawesi, Ternate, Ambon, serta sebagian wilayah Papua.
Beberapa kota seperti Denpasar, Mataram, Jayapura, dan Manokwari diprakirakan berawan hingga berawan tebal. Masyarakat di wilayah timur tetap diimbau memantau informasi cuaca, terutama bagi yang melakukan perjalanan atau kegiatan luar ruang.
Imbauan BMKG dan Pentingnya Peringatan Dini
BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi, termasuk situs web, aplikasi, dan media sosial. Peringatan dini menjadi kunci agar masyarakat dapat mengambil langkah cepat menghadapi cuaca ekstrem.
Khusus menjelang malam pergantian tahun, aktivitas luar ruang dan perjalanan jarak jauh perlu mempertimbangkan kondisi cuaca terkini. Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama, terutama di daerah rawan bencana.
Dengan prakiraan ini, masyarakat diharapkan lebih waspada dan siap menghadapi potensi hujan lebat menjelang pergantian tahun. Langkah antisipatif dapat mengurangi risiko dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari.